Minggu, 16 Oktober 2011

manusia adalah tikus, tikus adalah manusia

larut malam kian mendingin.....
membekukan tiap hati manusia.....
terlebih ketika bekunya hati para tikus-tikus negara....
membabi buta memakan segala kertas berbau milyaran...
tanpa tahu apa itu sengsara...
kucingpun merazia tiap almari besi...
tanpa tahu apa itu kemiskinan...
laripun tikus terbirit-birit.....
mencari tiap celah persembunyian.....

andai tikus tahu rasa sengsara.....
menyakiti tiap sumsum pinggiran kota....
memenuhi tiap bilik kardus bernafaskan kehidupan....
menanti kebaikan para tikus negara.....
hanya sesuap nasi namun begitu menyakitkan....
ketika mendengar tikus-tikus negara bedecit memamerkan ribuan suapan nasi...
terlebih.....
ketika tangan-tangan tikus menyuapi mulu kucing....
ingin hati tuk berontak.....
namun hanya baitan puisi yang dapat terukir...
berharap kucing mendapatkan tugasnya kembali.........

0 komentar:

Posting Komentar

 

sastra Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo